Senin, 23 Maret 2009
Cinta dan Penderitaan
Penderitaanmu adalah robeknya kulit yang menutupi
kesadaranmu.
Sebagaimana biji buah mesti pecah, agar intinya
bisa tegak dibawah sinar mentari, demikian pula kau
mesti mengenali derita.
Dan kalu saja kau menerima hatimu didalam
ketakjuban terhadap keajaiban sehari-hari hidupmu,
deritamu rasanya tak kurang menakjubkan
dibanding dengan kerianganmu.
Dan enkau akan menerima pergantian musim
dihatimu, sebagaimana engkau telah selalu
menerima perubahan musim yang melintasi di ladang-
ladangmu.
Dan engkau ingin menyaksikan dengan tenang melalui
musim dingin kesedihanmu.
Banyak diantara penderitaanmu adalah pilihanmu
sendiri.
Itulah obat pahit, yang dengarnya, dokter
didalam dirimu menyembuhkan dirimu yang sakit.
Maka percayailah dokter itu, dan minumlah obatnya dalam
kesunyian dan kesentosaan,
sebab tanganya, walau berat dan keras, dibimbing oleh
tangan lembut Yang Tiada Tampak.
Dari Cawan yang ia bawa, walau membakar perih
dibibirmu, telah diciptakan dari tanah liat yang Tukang
Tempikar Telah membasahkan dengan air mata-Nya nan suci.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar